IKEA. Nggak pernah terbayang bahwa saya akan menjadi IKEA lovers sejati.
Pada awal saya jatuh cinta dengan IKEA saat saya masih stay di Bandung bersama suami saya. Saat itu usia pernikahan kami masih bisa dibilang masih awal-awal pernikahan. Kami, sang pengantin baru yang masih berdoa adanya keajaiban bisa mendapat rumah, pada akhirnya memutuskan untuk berumah-tangga mandiri. Dimulai dahulu dengan nge-kost di kota Bandung.
Walau pernikahan kami diawali dengan nge-kost (bukan dapat rumah pemberian orangtua) seperti kebanyakan orang kaya diluaran sana, tapi bagi kami, inilah esensi rumah tangga sebenarnya. Dari bawah, dimulai dari titik Nol, berjuang bersama-sama.
Singkat cerita, dimulailah di awal tahun pernikahan kami, kami mengunjungi IKEA untuk pertama kalinya. Hasilnya? Wowwww....saya dan suami tentu saja jatuh cinta. Apalagi bagi saya yang bercita-cita menjadi Desain interior (tapi nggak kesampean), hahahaha.... tentu saja melihat display-display produk IKEA yang beragam dan di tata dengan sangat cantiknya, makin membuat saya dan suami jatuh cinta amat sangat.
Dan tanpa disadari, mungkin Allah mengabulkan ucapan-ucapan kecil kami pada waktu itu. Bahwa tanpa kami sangka, Allah beri kenikmatan untuk kami tinggal di sebuah kota yang jaraknya tidak terlalu jauh menuju ke IKEA. Dan itu semua kami dapat dengan pengalaman spiritual Keajaiban Sedekah yang saya sempat posting di artikel sebelumnya.
Dan tanpa disadari, mungkin Allah mengabulkan ucapan-ucapan kecil kami pada waktu itu. Bahwa tanpa kami sangka, Allah beri kenikmatan untuk kami tinggal di sebuah kota yang jaraknya tidak terlalu jauh menuju ke IKEA. Dan itu semua kami dapat dengan pengalaman spiritual Keajaiban Sedekah yang saya sempat posting di artikel sebelumnya.
Salah satu pojok display IKEA yang bikin senyum-senyum sang istri deh.hehehe... |
Bed cover selera saya & suami, karena rumah kami memiliki konsep warna Black and White |
Alasan saya jatuh cinta dengan IKEA itu banyak banget. Bahkan sangat membantu saya dalam melengkapi keperluan rumah tangga.ahahaha...
1. Hemat Pangkal Kaya
Ya! Dengan berbelanja di IKEA, saya dan suami merasakan efek positifnya. Harga produk di IKEA tidak se-sadis di toserba-toserba kebanyakan (terutama produk-produk yang menyangkut perdapuran ya). Coba saja sesekali Anda iseng untuk mengecek harga 1 sudip masak berbahan campuran stainless & plastik. Untuk di IKEA sendiri, harga 1 sudipnya adalah Rp.14.900. Sedangkan saya sudah cek di Supermarket H*ri-*H*ri, 1 sudip masak berharga Rp.31.000-an. Hemat bukan. Bahkan saya bisa mengoleksi beberapa jenis sudip sesuai kebutuhan masak tanpa harus tongpes.
2. Kualitas terjamin
Pada awalnya saya berpikir, Harga menentukan kualitas. Oke, itu memang benar. Tapi pengecualian untuk produk-produk yang dijual di IKEA. Bayangkan saja, sudip bahan plastik yang saya ceritakan di poin 1 diatas, kan bahan handle-nya berbahan plastik. Untuk sudip yang dibeli di supermarket pada umumnya, bila sudah sering kita gunakan memasak diatas teflon panas, maka lama-kelamaan bahan handle/ pegang plastiknya akan meleleh. Nggak indah lah rupanya.
Sedangkan untuk sudip yang saya beli di IKEA. Walau justru sepenuhnya 100% berbahaan plastik dan dengan pemakaian setiap hari saya gunakan, belum pernah sudip-sudip saya meleleh.
Di sisi lain, tidak dipungkiri karena sebagian besar produk ini berasal dari Swedia, tentu saja kualitasnya mumpuni dan tahan lama. Bahkan teflon ukuran 28 cm pun amat sangat berat untuk saya angkat. Bergaransi hingga 25 tahun pula.
3. Mempercantik tampilan
Tidak dipungkiri, dengan saya membeli barang-barang IKEA (terutama alat-alat dapur) dengan warna yang senada, minimalist, penuh dengan variasi yang membuat meja dapur terlihat cantik dan tentu juga membuat tampilan dapur mungil saya 'bernafas'. Apalagi ditunjang dengan alat masak baru (panci dan 2 set teflon ukuran 24 cm dan 28 cm) hadiah ulang tahun dari suami saya bulan lalu.hihihi...
Dari awal saya menikah, saya pun sudah menyampaikan pada suami bahwa untuk area kkekuasaan Nyonya Rumah a(yaitu dapur) saya ingin memiliki perkakas yang memang multifungsi dan multiguna tanpa harus memiliki beberapa jenis alat masak berbeda. Cukup 2-3 item tapi bisa dipakai untuk beragam cara masak.
Dari awal saya menikah, saya pun sudah menyampaikan pada suami bahwa untuk area kkekuasaan Nyonya Rumah a(yaitu dapur) saya ingin memiliki perkakas yang memang multifungsi dan multiguna tanpa harus memiliki beberapa jenis alat masak berbeda. Cukup 2-3 item tapi bisa dipakai untuk beragam cara masak.
4. Desainnya yang elegan
Sebulan lalu saya dan suami di awal kami pindah rumah, kami membeli sebuah lemari pakaian dari IKEA. Walau repotnya adalah harus merakit dari awal, tapi membuat weekend kami menjadi punya cerita. Apalagi di awal weekend kami baru pindah di kota baru.
Dan untuk desain lemarinya pun terlihat simple, minimalis, tidak makan tempat, dan terutama tidak banyak makan tempat.
5. Dapat disesuaikan dengan konsep rumah
Saya cukup gembira mendapat katalog baru IKEA 2018. Pasalnya, alat-alat rumah tangga yang dijual memiliki variasi yang lengkap. Bisa disesuaikan dengan konsep hunian yang ingin kita miliki, disesuaikan dengan warna, material bahkan ukuran masing-masing ruangan.
6. One stop Home Shopping
Udah paling oke deh bagi saya dan beberapa ibu-ibu kebanyakan, bahwa IKEA menjadi 1 stop home shopping. Dari mulai kita mencari piring dan gelas berbagai desain, karpet, kasur, meja, rak, lemari pakaian, jemuran handuk, panci masak, box transparan, bor, bahkan hingga bunga imitasi serta lukisan pun ada. A-Z deh komplitnya. Bahkan kalau saya menutup mata dan acak membayangkan perlengkapan rumah tangga paling sepele yang saya butuhkan sekelas sikat pembersih kloset hingga bantal bayi, juga ada! Bahkan lagi, kita mau mencari pisau, gunting, talenan, piring buah, tissue, hingga tool kit sekalipun, juga tersedia.
7. Warehouse tertata dengan rapih
Serunya belanja di IKEA itu, selain kita bisa melihat pemandangan indah produk perlengkapan rumah, kita juga bisa membayangkan tata letak barang yang nanti kita pilih (sebelum membayar). Bisa kita visualisasikan dengan jelas. Untuk tirai, karpet, motif lukisan, hingga corak seprai bisa kita pilih sesuai dengan selera kita. Dan khusus untuk barang-barang besar & berat, konsep IKEA ini terbilang unik. Para konsumen tidak menyusahkan pekerja disana. Kita hanya melihat contoh display produk lemari /barang besar yang kita inginkan, catat kode rak barangnya, dan di perjalanan akhir kita menuju kasir, kita akan disambut dengan gudang maha besar berisikan gudang IKEA yang terbuka lebar. Kita bisa telusuri gang-gang kecil berisikan rak sesuai dengan nomer dan kode produk.
Buat saya, konsep IKEA ini belum pernah saya temui di toko interior kompetitor. Dari sini, konsumen di zaman milenial ini tentu sudah pintar-pintar. Dan bisa menggunakan tenaganya sendiri untuk mengambil produk yang diinginkan.
8. Menambah income Ibu Rumah Tangga
Tidak pernah disangka, dengan kehadiran IKEA yang tidak terlalu jauh dari tempat saya tinggal sekarang (kurang lebih sekitar 14-15 KM), bisa menjadikan saya sumber tambahan pemasukan rumah Tangga yang tidka seberapa tapi lumayan. Saya bisa membuka 'Jasa Titip' IKEA yang sudah saya geluti 2 bulan ini.
Alhamdulillah, selain bisa menambah sedikit pemasukan untuk membeli sudip atau saringan teh, saya juga bisa membantu para teman-teman dan ibu-ibu yang tidak sempat untuk keluar kota (ke IKEA) tapi mereka ingin memiliki produk di IKEA.
Alhamdulillah, selain bisa menambah sedikit pemasukan untuk membeli sudip atau saringan teh, saya juga bisa membantu para teman-teman dan ibu-ibu yang tidak sempat untuk keluar kota (ke IKEA) tapi mereka ingin memiliki produk di IKEA.
Banyak sekali keuntungan bagi para ibu-ibu yang tinggal di luar kota kebanyakan, dan lebih memilih membeli produk rumah tangga di Jasa titip IKEA ini, diantaranya :
- Bisa hemat transportasi dong tentunya (tidak perlu menyiapkan dana pengeluaran berlapis) : seperti mobil pribadi, bis, travel, terutama biaya bensin.
- Hemat biaya Tol dan parkir berjam-jam.
- Hemat tidak perlu mengeluarkan biaya makan (apalagi bila membawa anak-anak).
- Waktu me time bersama keluarga di kota sendiri tidak terbuang hanya karena perjalanan jauh.
Walau terus terang, tidak dipungkiri & saya sarankan, bila kelak ada waktu liburan bersama keluarga, bisa sesekali ajak suami & anak-anak untuk jalan-jalan ke IKEA. Selain siapkan waktu weekend, berangkatlah cukup pagi agar tiba di IKEA saat masih pukul 10 pagi. Dijamin masih dapat parkiran mobil. Dan tentu saja ini yang paling saya sarankan, siapkan dana ya bagi para suami. Siapa tau nanti sang istri tercinta akan kalap belanja perlengkapan rumah tangga.hahaha...
Tapi worthed it banget kok belanja produk IKEA. Tahan lama.
So, bagi kami IKEA menjadi bagian cerita Rumah mungil kami saat ini.
2 Comments
Seandainyaaaa ada IKEA di Surabaya hiiks...senang cuci mataaa hahaha..btw Lanaaa, blog saya sudah dot com, senang dech *pamer* kwkkwkw
ReplyDeleteKapan2 kalo liburan panjang dan mati ide, melipir kesini aja Dira. Lumayan cuci Mata dan bikin happy tanpa harus ke mall melulu hehehe...
DeleteHi there, thanks so much for taking the time to comment.
If you have a question, I will respond as soon as I can.
Dont be afraid to shoot me an email! If you have a blog, I will pop on by :)